Thursday, 24 August 2017

Filafat Cina: Daodejing, Tiga Serangkai Murni

Tiga Serangkai Murni



Pengantar
            Menurut pendapat umum, Daoisme (道教) pertama kali diajarkan oleh Laozi (老子). Daoisme pada awalnya bukanlah suatu agama, namun aliran filosofis yang berkembang pada masa Dinasti Zhou (周朝). Inti pokok ajaran Daoisme berpusat pada Dao. Laozi menguraikan ajarannya tentang Dao pada Kitab Daodejing (道德經).
            Dao menunjuk pada Realitas Tertinggi, ada dan sekaligus tiada. Dao sebenarnya tidak bernama. Dao yang dapat disebut atau diberi nama bukanlah Dao sejati.[1] Bahasa manusia tidak dapat menyebut Dao, karena menyebut Dao dengan nama berarti membatasi Dao, padahal Dao tak terbatas.
            Daodejing menyebut,”Dao menghasilkan Satu (Wuji), Satu menghasilkan Dua (Taiji-Yin Yang), Dua menghasilkan Tiga”. Ungkapan dalam Daodejing tersebut dijelaskan sebagai berikut: Pada awal mula alam semesta (cosmos) dalam keadaan kacau (chaos). Untuk menertibkan alam semesta, Dao mewujud pada Tai Shang Wu Ji Hun Yuan Jiao Zhu Yuan Shi Tian Zun (太上無極混元教主元始天尊) atau lebih dikenal dengan nama Yuánshǐ Tiānwáng (元始天王) atau Dàobăo (道寶) yang berarti harta Dao, Dia adalah Dewa Agung Penguasa Langit,  Awal mula dari segala sesuatu. Penciptaan alam semesta ini diawasi oleh Yuanshi Tianwang. Yuanshi Tianwang lalu bermanifestasi menjadi Lingbao Tianzun (靈寶天尊) atau Jīngbăo (經寶), harta hukum atau Kitab Suci". Lingbao Tianzun bertugas menjaga keseimbangan alam semesta Ia memisahkan terang dan gelap, kejahatan dan kebaikan, Yin dan Yang. Lingbao Tianzun kemudian bermanifestasi menjadi Daode Tianzun (道德天尊) atau (Shībăo (師寶) yang berarti harta guru.
            Tiga perwujudan ini disebut sebagai tiga serangkai murni. Dalam Tradisi Cina ada banyak sebutan untuk tiga serangkai murni, diantaranya yaitu, San Qing Jiao Zu (三清教祖), yang berarti Tiga Serangkai Guru Murni dan Hun Yuan Gu Sheng (混元古聖), yang berarti Serangkai Elemen Awal Mula. Ketiga Dewa ini tinggal di Istana Surga,  San Qing Gong (三清宮). Masing-masing mempunyai langit sendiri dalam Istana Surga. Mereka jugamempunyai guru, yaitu Hong Jun LaoZu(鴻均老祖).[2]


            Dari Tiga Dewa ini lahirlah dewa-dewa yang menguasai lima unsur alam semesta. Lima dewa tersebut yaitu:

Nama Dewa
Unsur
Posisi
Dong Hua Mu Gong (東華木公)
Kayu
Timur
Nan Hua Huo Jūng (南華火精)
Api
Selatan
Zhong Hua Huang Lao (中華黃老)
Tanah
Tengah
Xi Hua Jūn Mu (西華金母)
Logam
Barat
Bei Hua Shui Jūng (北華水精)
Air
Utara
           
Yuanshi Tianwang
            Di langit pertama atau Yùqīng(玉清)[3]  ada Yuanshi Tianwang. Sebutan untuknya ada banyak, diantaranya, Yu Qing Yuan Shi Tian Zun (玉清元始天尊), Tai Shang Wu Ji Hun Yuan Jiao Zhu (太上無極混元教主元始天尊), Yuan Shi Tian Zun (元始天尊), Yuan Shi Tian Wang (元始天王), Shang Di (上帝), Tian Fu (天父), dan Yuhuang (玉皇).[4]
            Yuanshi Tianwang adalah Dewa tertinggi dalam Tiga Serangkai Murni. Semula Ia tidak termasuk Tiga Serangkai, namun berada di atasnya, tidak dipengaruhi oleh hukum sebab-akibat, abadi, dan tidak akan musnah. Ia mempunyai Kepala Mata-Mata yang bernama Zaojun.[5]


dan Wakil Pelaksana bernama Leizi.[6] Para menterinya tinggal di tujuh bintang kutub utara dan memegang jabatan di berbagai gunung suci.


         Legenda Jinhong mengatakan bahwa Yuanshi Tianwang merupakan avatar bagi Pan'gu. Kisahnya adalah sebagai berikut: Pada suatu kali, Jinhong bertanya kepada Yuanshi Tianwang,
”Di mana Engkau tinggal?” Lalu Yuanshi menjawab,”Siapa saja yang ingin tahu di mana aku tinggal harus naik ke ketinggian yang takterselami.”[7]


        Lalu ada dua makhluk halus, Zhi Jingji dan Huanglao membawa naik Jinhong dengan mengangkatnya dari puncak gunung suci tertinggi. Pada ketinggian langit, Xuanxuan Shangren menampakkan diri dan memaparkan sejarah Yuanshi. Tugas Jinhong selanjutnya adalah menyebarkan ajaran Xuanxuan tersebut.
Sejarah Yuanshi sebagaimana diajarkan Xuanxuan Shangren adalah sebagai berikut: Setelah Pan'gu menyelesaikan pekerjaannya ia berkata bahwa ia harus dilahirkan kembali dalam bentuk yang kelihatan. Selama belum dilahirkan ia akan tetap kosong.
     Kemudian ia menuju Fuyutai dengan sayap-sayap angin dan bertemu dengan wanita suci bernamaTaiyuan.[8] Pan'gu terkesima dengan kemurnian Taiyuan dan ia masuk ke dalam rahimnya melalui nafas. Setelah itu Taiyuan melahirkan Yuanshi Tianwang.


         Legenda lain menyebutkan bahwa Yuanshi Tianwang yang juga bernama Yuhuang dilahirkan oleh Ratu Baoyue dari Kerajaan Guangyang Miao Luoguo yang rajanya bernama Jingde. Laojun lah yang menganugerahi Baoyue kelahiran Yuhuang. Setelah Jingde meninggal Yuhuang hanya memerintah kerajaan selama beberapa hari saja. Ia memutuskan untuk menjadi pertapa di Puming, Shaanxi dan Gunung Xiuyan, Yunnan. Dari bertapa itulah ia mendapat berbagai anugerah.

Lingbao Daojun
         Pada langit kedua, Shang Qing上清, ada Lingbao Daojun (靈寶天尊). Sebutan-sebutan Lingbao Daojun yang lain di antaranya Shang Qing Ling Bao Tian Zun (上清靈寶天尊), Dong Tian Jiao Zu (通天教祖), dan Dong Tian Da Di (通天大帝). Ia adalah Dewa yang menjaga keteraturan alam semesta dan keseimbangan Yin dan Yang. Maka ia juga mengatur peredaran waktu, termasuk menghitung waktu dan membaginya ke dalam periode-periode. Selain itu ia juga dikenal sebagai penjaga kitab suci karena kitab suci menjaga keteraturan. Ia digambarkan sebagai sosok yang memegang tongkat ruyi sebagai lambang otoritas dan untuk memisahkan Yin dan Yang.
         Asal-usulnya tidak jelas. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah murid dari Hongjun Laozu. Pada suatu kali ia dimintai bantuan oleh Raja Zhou melawan Raja Wu. Celakanya, Raja Wu ternyata minta bantuan pada gurunya. Tentu saja dalam pertempuran itu ia kalah. Lalu ia mengubah diri menjadi sepotong kayu dan melarikan diri. Hongjun Laozu kemudian mengumpulkan murid-muridnya dan ia menasehati para muridnya agar tidak saling bertempur. Ia memberikan tiga pil kepada mereka. Jika salah satu di antara mereka memulai pertempuran di antara mereka maka pil tersebut akan meledak di perutnya. Ia juga menasehati Dong Tian Jiao Zu karena ia membela Raja Zhou yang tiran. Hongjun Laozu kemudian membawa Dong Tian Jiao Zu ke langit dengan menunggang awan.


Daode Tianjun
         Daode Tianjun lebih dikenal dengan nama Taishang Laojun (太上老君). Sebutan lainnya adalah Tai Qing Dao De Tian Zun (太清道德天尊), Tai Shang Li Lao Jūn (太上李老君), Tai Shang Dao Zu (太上道祖), Tai Shang Dao Jūn (太上道君), Tai Shang Zhen Jūn (太上真君), Tai Shang Wu Ji Hun Yuan Jiao Zhu (太上無極混元教主), Tai Shang Wu Ji Hun Yuan Jiao Zhu Dao De Tian Zun (太上無極混元教主道德天尊), dan Shi Gong (師公). Ia menempati langit ketiga, Tàiqīng (太清).
     
       Ia digambarkan sebagai orang tua yang berjenggot putih semua dan membawa kipas. Maknanya adalah ia sudah mencapai kebijaksanaan tertinggi (dilambangkan dengan jenggot putih semua) dan ia bertugas menyebarkan ajaran Dao (dengan kipas).
Daode Tianjun ini selama abad ke abad bermanifestasi menjadi berbagai tokoh untuk menyebarkan ajaran Dao. Salah satu manifestasinya adalah Lao Zi (老子) atau Li Er ().
         Ibu Lao Zi hamil setelah Taishang masuk ke rahimnya melalui sari bunga matahari, yaitu bintang yang masuk ke dalam mulut. Lao Zi dikandung ibunya selama 72 tahun dan kemudian dilahirkan di bawah Pohon Li. Karena lamanya ia dikandung, ketika lahir ia sudah menjadi tua. Telinganya mempunyai lubang berjumlah tiga, mukanya berwarna emas, dan darahnya berwarna putih. Awalnya ia adalah pegawai perpustakaan kerajaan. Namun ia memutuskan untuk meninggalkan kariernya dan menjadi pertapa. Berkat kegigihannya bertapa, ia mendapat anugrah untuk menjadi dewa dan menjabat sebagai pengawas pemerintahan langit.                
Salah satu kisah legenda yang terkenal tentang Taishang Laojun adalah kisah Sun Wugong (孫悟空)[ix] dan pil keabadian Laojun. Pada suatu waktu, Sun Wugong membuat kekacauan di langit dan ia telah dikepung oleh pasukan langit yang dipimpin oleh Er Lang Shen (二郎神). Kemudian ia ditangkap dan karena kebal terhadap segala macam senjata, ia hendak dimasukkan ke dalam tungku Laojun. Tungku Laojun mampu meleburkan segala sesuatu, disebut juga Tungku Delapan Trigram. Sun Wugong dimasukkan ke dalam tungku selama 49 hari. Saat Laozun lengah, Sun Wugong mengangkat tungku Laojun dan dengan pil keabadian yang dimakannya Sun Wugong menjadi lebih sakti.




[1] The Tao that may be called Tao is not the invariable Tao dalam Fung Yulan, A History of Chinese Philosophy Vol I The Period of Philosophers (trans. By Derk Bodde), (Princeton: Princeton University Press, 1952)hlm. 181
[2]Disebut juga Xian Tian Lao Zu (先天老祖),Hun Yuan Sheng Zu (混元聖祖),dan Hun Yuan Gu Fo (混元古佛)
[3]Istana Mutiara (dengan gerbang emas)
[4] Kaisar Mutiara
[5] Dewa Dapur
[6] Dewa Guntur
[7] E.T.C Werner, Mitos dan Legenda China Kumpulan Kisah Fantastis dan Rahasia di Baliknya (terj. Johan Japardi),  (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 116
[8] Taiyuan sebenarnya berjenis kelamin ganda. Ia masih perawan dan tinggal di Gunung Cao. Makanan sehari-harinya adalah udara dan awan warna-warni.
[9] Seekor kera yang lahir dari telur di atas batu dan menjadi sangat sakti dan suka membuat kekacauan. Ia disebut juga Sun Houzi.

No comments:

Post a Comment