Thursday, 24 August 2017

Filsafat Cina: Biografi Singkat Konfusius

Ringkasan Hidup Konfusius


Konfusius lahir dengan nama Kong Qiu (孔丘Kǒng Qiū). Ketika dewasa ia dipanggil dengan nama Zhongni (仲尼 Zhòngní). Tapi ia lebih dikenal dengan nama Kongzi (孔子 Kǒng Zǐ). Setelah menjadi guru ia mendapat nama Kong Fuzi (孔夫子 Kǒng Fūzǐ) yang artinya Guru Kong. Nama Konfusius adalah nama latin yang diberikan oleh Matteo Rici, SJ. Nama Konfusius diturunkan dari Kǒng Fūzǐ. Untuk selanjutnya, dalam tulisan ini akan digunakan nama Konfusius.
        Konfusius lahir pada tahun 551 SM atau sekitar tahun 2146 kalender yīnlì 陰曆. Tanggal 27 bā yuè八月(28 September) diterima sebagai hari kelahiran Konfusius. Hari dan tahun kelahiran konfusius diabadikan oleh masyarakat Cina. Tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Sedangkan tahun 551 SM digunakan sebagai patokan tahun 1 Imlek.
           Konfusius lahir di kota Zhou Desa Changping 昌平 Provinsi Lu (Lǔ Guó魯國) pada masa dinasti Zhou (Zhōu Cháo周朝). Daerah itu sekarang  terletak di Kota Qufu, Provinsi Shandong . Dia lahir dari ibunya yang bernama Yan Zhengzai (顏徵在). Dan ayahnya adalah Kong He (孔紇), juga dikenal dengan nama Shuliang He (叔梁紇).  Dia lahir dalam keluarga yang berada dalam golongan masyarakat shi(), yaitu kelas masyarakat menengah, antara golongan aristokrat dan orang biasa. Kakeknya adalah seorang negarawan yang dikenal jujur dan baik yaitu Kong Fangshu 孔防叔.
      Pada saat ia berusia tiga tahun, ayahnya meninggal. Mulai saat itu  Konfusius  dibesarkan oleh ibunya. Ibunya mengajari berbagai pelajaran pokok liù yì"" (六藝). Pelajaran pokok itu meliputi ritual (), musik (), memanah (), berkuda (), kaligrafi (), dan matematika (). Selain itu, Konfusius juga belajar enam kitab klasik. Enam kitab klasik tersebut yaitu, Wujing (五經), Yijing (易經), Shangshu (尚書) (atau juga dikenal dengan sebutan Shujing 書經), Shijing (詩經), Liji (禮記),dan Chunqiu (春秋). Setelah itu, Konfusius masuk sekolah negeri, namun hanya selama tiga tahun saja, setelah itu keluar karena sistem pendidikan yang ada tidak mendukung bakatnya secara khusus. Kemudian dia menikah dengan seorang perempuan dari keluarga Qiguan (亓官) pada usia 19 tahun. Dan setahun kemudian anak mereka lahir. Anak itu dinamai  Bo Yu. Pasangan itu juga dikaruniai dua anak perempuan yang di kemudian hari dinikahi oleh murid Konfusius.
      Pada usia 20 tahun Konfusius memulai karier politiknya dengan menjadi Menteri Lumbung. Tugasnya adalah membantu Menteri Tinggi Meng Xizi 孟僖子untuk menarik pajak hasil bumi. Pada saat itu, pekerjaan ini dianggap pekerjaan korup karena biasanya petugas pajak meminta pajak melebihi ketentuan demi kepentingan pribadi. Mereka juga membuat aturan sendiri yang membebani rakyat. Untuk mengatasi hal ini, ia membuat regulasi yang adil. Regulasi yang digunakannya adalah reward and punishment. Penduduk yang membayar pajak sebelum jatuh tempo mendapat keringanan pajak 10%. Yang membayar pajak tepat waktu mendapat keringanan 5%. Bagi yang membayar pajak terlambat harus membayar 10% lebih banyak. Jika hasil panennya gagal sehingga tidak bisa membayar pajak diharuskan membuat laporan agar dibebaskan dari pajak. Yang tidak mau membayar pajak, tanahnya akan diambil dan diserahkan pada orang lain. Ia mempunyai prinsip “tanaman harus tumbuh dengan subur dan kambing serta seluruh hewan ternak harus gemuk dan sehat.”Hasilnya pun sungguh mengagumkan. Meng Xizi sangat puas atas hasil dan cara kerja Konfusius. Apalagi Konfusius secara rutin memberi laporan kepada Meng Xizi.
         Pada usia 22 tahun, Konfusius meninggalkan jabatannya dan beralih profesi menjadi guru. Banyak orang yang ingin berguru pada Konfusius karena ia mau dibayar berapapun dan mutu pengajarannya sangat tinggi. Konfusius memperhatikan bakat dan kemampuan setiap murid dalam mengajar sehingga para muridnya dapat berkembang dengan baik. Jumlah muridnya mencapai 3000 orang. Namun dari 3000 orang muridnya itu hanya beberapa saja yang mengikutinya dengan setia.
       Ia tidak puas hanya mengajar saja. Ia juga ingin belajar, khususnya belajar musik. Menurutnya, musik erat kaitannya dengan keutamaan. Menurutnya, musik itu memperhalus jiwa. Ia belajar musik pada ShiXiangzi, seorang ahli musik petik dari Negara Jin.
       Pada 501 SM, Konfusius turut serta dalam pemerintahan dengan menjadi hakim di Kota Zhong du. Ia sukses memimpin kota tersebut. Maka ia diangkat menjadi Menteri Pembangunan Negara Lu. Di tangannya, tata kota di Lu menjadi rapi. Selain itu ia juga membangun mental rakyat dengan memperlemah peran keluarga dan memperkuat loyalitas rakyat pada negara.
         Kemudian ia dipindahtugaskan menjadi Menteri Keadilan. Tugasnya ialah menangani kasus-kasus pelanggaran dan sengketa. Semua masalah diselesaikannya dengan adil sehingga semuanya puas. Namun perkembangan politik di Lu berjalan tidak seperti yang diharapkannya. Ada tiga klan yang berkuasa dalam Negara Lu. Tiga klan tersebut ialah Keluarga Ji yang menempati jabatan menteri penerangan dan perdana menteri, Keluarga Meng menempati jabatan menteri kerja, dan Keluarga Shu menempati jabatan sebagai menteri perang.
     Ada usaha perebutan kekuasaan di antara ketiga klan tersebut. Konfusius sudah mengusahakan diplomasi untuk membentuk suatu pemerintahan tunggal. Usaha diplomasi ini gagal dan Konfusius memilih untuk pergi meninggalkan Negeri Lu.
      Konfusius pergi ke arah barat menuju ke Negara Wei ()bersama murid-muridnya. Waktu itu usianya sudah 56 tahun. Di Wei, ia meneruskan pengajaran kepada para muridnya. Di samping itu ia juga mengajar para pejabat Negara Wei. Oleh karena itu ia seringkali dimintai nasehat oleh pejabat negeri, terutama untuk menangani masalah-masalah negeri.
       Setelah beberapa lama di Wei, ia meninggalkan negeri itu untuk pergi ke Chan ()yang terletak di sebelah selatan Wei. Ia meninggalkan Wei karena orang-orang Wei hanya mendengarkan ajarannya tapi tidak melaksanakannya. Ia pergi ke Chan melewati Negara Zhao () dan Song (宋国). Di Song, ada seorang pejabat negara, yaitu Sima Huandui, yang mengenalinya. Pejabat itu hendak menangkap dan membunuh Konfusius karena ajarannya dinilai berbahaya bagi kedudukan para pejabat negeri. Tentang itu Konfusius berkata,“Jika Langit telah memberikan nilai-nilai kebajikannya kepadaku apa yang dapat dilakukan Sima Huandui kepadaku?”
         Setelah beberapa waktu, sampailah ia di Kota Chan. Namun dia tidak bisa tinggal lama di Chan. Pada 495 SM Wu menyerang Chan. Konfusius dan para muridnya melarikan diri ke Wei. Ia diterima baik olek orang-orang dan para pejabat negeri Wei. Ia sebenarnya mempertimbangkan untuk tinggal lama di Wei jika ada tawaran bagus. Namun di Wei ia tak memperoleh tawaran yang memuaskan. Para pejabat negerinya masih mempunyai sifat yang sama. Ia mulai mempertimbangkan untuk kembali ke Lu. Akhirnya saat yang dinantikannya tiba. Negeri Lu yang masih kacau semenjak ditinggalkannya memanggilnya kembali. Konfusius sangat tertarik mendapat tawaran ini. Ia memutuskan untuk membantu negeri kelahirannya. Tak lama ia menjadi penasihat di Lu. Tahun 490 SM ia pergi ke Tsai. Ia dan para muridnya mengalami kelaparan di Tsai dan tidak makan hingga tujuh hari. Dari pengalamannya ini, lahirlah ajarannya tentang manusia utama (Junzi君子). Di Tsai ia mengajar banyak orang. Inti ajarannya adalah bagaimana menjadi manusia utama  Ia tinggal di Tsai selama setahun saja. Lalu ia kembali ke Lu
       Di Lu ia dihormati oleh seluruh negeri. Para bangsawan juga menghormatinya, terutama bangsawan Ai dan Chi. Meskipun mereka amat menghormati Konfusius, mereka tetap saja tidak mau melaksanakan ajaran-ajaran Konfusius. Hal ini mengecewakannya. Maka, pada usianya yang sudah tua ia tidak mau lagi terjun ke dunia pemerintahan. Ia lebih memilih untuk menekuni sastra. Diantaranya ia memperbaiki beberapa dari 6 kitab klasik yang dulu pernah diajarkan ibunya, menulis pendahuluan kitab Su-Ching, mempelajari Yi-Ching, menulis peristiwa sejarah masa  Ch’un Ch’iu (musim semi dan musim gugur), dan lain-lain.
         Pada tahun 483 SM murid kesayangannya, Yan Hui (顏回), meninggal dunia. Lalu Pada tahun 479 SM giliran anaknya, Bo Yu meninggal dunia. Konfusius juga akhirnya meninggal dunia di tahun yang sama pada tanggal 9 Maret. Ia dikuburkan di pemakaman keluarganya di Kǒng Lín孔林, sekarang Kota Qufu, Shandong.
            Raja Lu Ai Gong memberinya gelar Bapak Yang Mulia Ni (Bāo chéng xuān ní gōng 褒成宣尼公). Ia juga dikenal dengan gelar guru pertama (Xiānshī 先師)

No comments:

Post a Comment